I.Introduksi
Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk membuat
para pelanggannya loyal. Namun, pembelian kembali secara berulang hanya akan
terjadi jika pelanggan memiliki perasaan positif yang kuat terhadap merek,
melibatkan kondisi psikologis yang mengikat pelanggan dengan merek.Pelanggan
yang terlibat secara emosional akan lebih stabil dan siap mengorbankan
keuangannya untuk mengonsumsi merek tersebut.
Keterikatan emosional membutuhkan lebih dari sekadar
kepuasan. Emosi adalah faktor yang mendasari pengalaman pelanggan. Ketika
pelanggan membeli, entah itu membeli secangkir kopi, rumah, mobil, atau liburan
semuanya adalah tentang emosi.
Konsumen memiliki pengalaman dengan merk tertentu
ketika mereka ter-ekspos pada beberapa stimuli yang terkait dengan merk
tersebut, misalnya warna (misal: Meyers-Levydan Peracchio, 1995), bentuk
(Veryzer dan Hutchinson, 1998), jenis huruf yang digunakan(Mandel dan Johnson,
2002), slogan atau maskot (Keller, 1987) maupun ketika merekasedang membeli
maupun mengkonsumsinya. Hal tersebut yang mendasari Brakus dkk.(2009)
mengajukan konsep brand experience (pengalaman merk) dan mendefinisikannya
sebagai tanggapan subyektif (sensasi, perasaan, dan pikiran) dan perilaku
konsumen yang ditimbulkan oleh stimuli yang terkait dengan suatu merk berupa
desain dan identitas (nama,logo, kemasan dan komunikasi (brosur, websites),
maupun lingkungannya (toko yangmenjual). Lebih lanjut, Brakus dkk. (2009)
mengoperasionalkan konsep tersebut menjadi 4 dimensi, yakni sensory (indrawi)
,affective (afektif), behavioral (perilaku), dan intellectual (intelektual).
II.Tujuan
Untuk
mendeskripsikan pengalaman pelanggan oriflame serta mendeskripsikan
kepuasan pelanggan.
III.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara
berhubung yang diwawancarai 1(satu) orang serta memberikan gambaran secara
mendalam dan menyeluruh tentang pengalaman pelanggan dalam membeli produk
oriflame.
IV.Hasil Riset
Dalam sebuah perusahaan terdapat berbagai jenis
barang yang dibutuhkan pelanggan salah satunya dalam membeli produk
kosmetik seperti foundation, parfum,body lotion, lipstik, eyeliner, maskara, sabun,
sampo, semir rambut dan lain sebagainya. Produk diatas tadi terdapat pada salah satu
perusaan oriflame. Oriflame adalah perusahaan Direct Selling / MLM kosmetik.
Dengan adanya berbagai ragam produk tersebut
menyebabkan pelanggan harus berfikir kritis dalam menentukan pilihan produknya,
sehingga produsen berusaha bersaing untuk merebut minat pelanggan.
Dea Fika salah satu pelanggan setia Oriflame yang
ada di JL. Diponegoro, No. 58, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Oriflame
telah menjadi perusahaan kecantikan internasional dengan sistem penjualan
langsung di lebih dari 60 negara di seluruh dunia.
Perusahaan
oriflame sangat menarik perhatian Dea karna adanya reward-reward untuk para
konsultan yang setiap bulannya selalu ada bahkan dalam 1 tahun diajakin liburan
ke luar negeri yang levelnya udah tinggi. Tidak hanya jalan-jalan motor,mobil
pun dikasih.Bulan Agustus depan bakal diajakin liburan sama oriflame le London
dan setiap tahunnya negara yang akan dikunjungi beda-beda.
Pelayanan oriflame itu perfect misalnya melayani
pelanggan dengan ramah. Dalam membeli produk bisa online bisa juga
offline(datang ke kantor) setelahnya pelanggan atau konsumen bakal di kasih web
gratis untuk fasilitas pelanggan dalam menawarkan oriflame ke yang lain.Harga
produknya oriflame juga sesuai dengan kualitas produk yang diberikan. Oriflame
juga mendukung berbagai badan amal di seluruh dunia.
Yang paling disukai Dea produknya oriflame itu lipstiknya pure colour
warnanya natural. Selain itu Dea juga
sangat suka dengan kemasan produknya
dimana plastiknya bisa di daur ulang jadi tidak global warning dan
produknya juga mengikuti modern life
style. Pihak karyawan pun selalu cepat dan tanggap ketika mengalami masalah
dengan pembelian produk sehingga tidak saling merugikan satu dengan yang lain.
selain itu produk berdasarkan bahan-bahan alami dan tidak pernah diuji pada
hewan. Dea sangat puas terhadap penawaran-penaran yang diberikan oriflame.
Sumber:
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-2-00372-MN%20Bab%202.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar